Sabtu, 29 Mei 2021

Bekerja Tanpa KPI “Menyedihkan”


Bisa nulis lagi setelah beberapa bulan tidak sibuk apa-apa, musim pandemi begini banyak banget masalah yang muncul apalagi ini sudah masuk tahun ke 2, orang-orang sudah mulai bosen sama prokes dan kebijakan pemerintah yang kadang mbingungi, tapi ya sudahlah ya, kita manut aja sama pemerintah

musim pandemi kerjaan juga terpengaruh, mau ga mau harus menyesuaikan dengan situasi yang mewajibkan untuk dirumah saja dan mengurangi interaksi, mungkin intronya cukup yah haha

Kali ini saya akan menulis pentingnya KPI (Key Performance Indicators) diterapkan dalam perusahaan, sebenrnya ini curahan hati dan kegelisahan beberapa bulan ini tentang xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx (sensor)

Apa sih itu KPI ? Key Performance Indicator atau disebut juga Indikator Kinerja Utama adalah nilai terukur yang menunjukkan seberapa efektif organisasi mencapai tujuan bisnis utama. Indikator ini secara khusus membantu menentukan pencapaian strategis, keuangan, dan operasional perusahaan, selain itu KPI dapat memonitor sejauh mana organisasi telah sesuai  jalan  (On the Track) untuk menuju visi misi yang ingin dicapai dan memproyeksikan bagian mana yang harus diperbaiki.

KPI ini disematkan disetiap karyawan pada suatu organisasi, jadi seorang karyawan  memiliki 1 KPI atau lebih untuk mengukur kinerja karyawan tersebut sesuai jobdesk yang dimiliki (contoh : kedisiplinan, target, kualitas pelayanan dll)  hal ini untuk mendukung visi misi tempat divisi karyawan itu, juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja.

ada beberapa evaluasi yang dapat dilakukan dengan melihat KPI yang pertama

  • Performance, organisasi dapat membandingkan antara target dan realisasi apakah sudah tercapai atau masih jauh dari target yang telah ditentukan,
  • Potential, organisasi dapat meilhat karyawan mana yang memiliki potensi dan layak untuk dikembangkan dan dipromosikan. Selain itu organisasi juga memiliki gambaran SDM yang dimiliki sudah sesuai dengan kompetensinya dan sejalan dengan tujuan perusahaan.
  • Reward, organisasi dapat memberikan apresiasi dan motivasi bagi karyawan secara objektif melalui penilaian kinerja agar dapat berkontribusi lebih baik lagi ke depannya. Bentuknya bisa bermacam-macam, seperti bonus, insentif, kenaikan gaji dan lainnya.

Tidak diterapkanya KPI membuat karyawan kehilangan arah (termasuk saya), sebab kerja tanpa target tanpa ada yang dinilai secara objektif akan membuat karyawan menggampangkan tanggung jawab yang dimiliki, asal semua senang tidak ada yang komplain maka dianggap sudah menggugurkan kewajiban, padahal banyak sisi yang dapat ditingkatkan atau untuk memenuhi standar pekerjaan.

Iya masak sih karyawan telat selama satu tahun penuh tidak ada peringatan apapun , atau karyawan bekerja mood moodan sesuai dengan siapa dia kerja, mohon maaf itu bukan organisasi buyut anda.

Bagi saya, lebih nyaman kerja dengan memiliki KPI, karena bisa mengukur sejauh mana performance dalam bkerja menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja, dan lebih terpacu dalam megejar target.

Kenapa judul diatas “menyedihkan” dan apa hubunganya dengan KPI, dengan tidak ada ukuran yang jelas terhadap kinerja karyawan mungkin bisa menimbulkan perselisihan antar karyawan, karena menganggap dirinya sudah kerja paling oke, tapi melihat rekanya yang santai tapi malah mendapat reward lebih, karena penilaianhanya secara subjektif, asal semua senang semua beres!!!

Ini bisa berakibat buruk dalam ekosistem perusahaan, menimbulkan persaingan tidak sehat dan banyak drama tidak dibutuhkan oleh perusahaan.

Cukup sekian saja tulisan ini, masih dalam suasana bulan syawal, saya mengucapkan Mohon Maaf Lahir Bathin

  

*tulisan ini saya tulis dari sudut pandang karyawan biar tidak bias kemana mana

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons