Ikut-ikutan Urban Farming dimasa pandemi padhal hidup di Desa
lumayan buat lalapan, nanem di lahan 3x3 meter
Ikut-ikutan Urban Farming dimasa pandemi padhal hidup di Desa
lumayan buat lalapan, nanem di lahan 3x3 meter
Gedung SATPAS Polres Metro |
Minggu lalu saya buat SIM C, karena masa berlaku yang sudah mau habis, karena saat ini saya berada di Kota Metro dan domisili saya Lampung Tengah maka saya memutuskan untuk membuat sim di metro, karena pertimbangan jarak yang dekat dan dapet info dari teman perpanjang antar daerah bisa.
Pagi pukul 08.00 udah mulai dibuka loket pendaftaran SIM, oh ya di Metro ini lokasi pembuatan SIM dan SKCK satu tempat ya, di SATPAS Metro, letaknya di jalan Raden Intan.
saya kesana pukul 09.30 sudah lumayan rame, di SATPAS untuk penerapan protokol kesehatan juga sudah lumayan baik, ada handsanitizer dibeberapa tempat, pembatas jarak , tapi agak kurang dibagian penulisan form, terlalu sempit jadi kalau rame pasti berdesakan.
saya masuk langsung ke loket pendaftaran SIM dengan menyerahkan KTP dan SIM asli, ketika diliat sama petugasnya ternyata karena KTP dan SIM saya domisili lampung tengah, dia bilang seharusnya saya memperpanjang SIM tersebut sesuai dengan domisili yaitu polres lampung tengah dengan alasan blangko hanya untuk kota metro sudah dijatah, dan saya disuruh untuk ke polres lampung tengah , tapi karena sebelumnya temen saya yang dari lampung timur bisa buat di polres metro dan cari informasi di internet kalau pembuatan sim bisa dimana saja, (seharusnya petugasnya sudah tau ini ya haha)
Setelah itu saya malah di arahkan untuk memperpanjang lewat SIM Online, okelah saya buka sim online dari korlantas polri dan ternyata under contruction padahal emang sim online ini dah lama banget ga bisa diakses, kok petugasnya ga tau ya wkwkwkw. akhirnya setelah saya bilang SIM online ga bisa dan saya jelasin besok pula sim saya habis akhirnya petugasnya bilang ke saya, ini bisa diproses disini dan ada biaya psikotesnya, jumlahnya Rp250.000. oke saya bayar di kasir BRI.
Setelah menyerahkan fotokopi sim dan ktp saya diberi form pengajuan perpanjangan, setelah diisi saya serahkan petugas, tidak berapa lama kemudian saya dipanggil untuk foto dan perekaman sidik jari, tidak sampai 5 menit SIM saya jadi,
Yang jadi pertanyaan, ada biaya psikotest kok ga da test psikotesnya ya, dan kalau dihitung2 biaya resmi perpanjangan Rp75.000 berarti Rp175.000 biaya psikotesnya, okelah mungkin segitu biayanya. Mengesampingkan itu, pelayanan cepat dan alurnya jelas,
Dulu sih pernah memperpanjang SIM C juga di polres lampung tengah, sbelum diterapkan tes psikologi, bayarnya sesuai dengan tarifnya Rp75.000 , yah namanya perkembangan jaman biaya juga naik, inflasi coy
Bisa nulis lagi setelah beberapa bulan tidak sibuk apa-apa, musim pandemi begini banyak banget masalah yang muncul apalagi ini sudah masuk tahun ke 2, orang-orang sudah mulai bosen sama prokes dan kebijakan pemerintah yang kadang mbingungi, tapi ya sudahlah ya, kita manut aja sama pemerintah
musim pandemi kerjaan juga terpengaruh, mau ga mau harus menyesuaikan dengan situasi yang mewajibkan untuk dirumah saja dan mengurangi interaksi, mungkin intronya cukup yah haha
Kali ini saya akan menulis pentingnya KPI (Key Performance Indicators) diterapkan dalam perusahaan, sebenrnya ini curahan hati dan kegelisahan beberapa bulan ini tentang xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx (sensor)
Apa sih itu KPI ? Key Performance Indicator atau disebut juga Indikator Kinerja Utama adalah nilai terukur yang menunjukkan seberapa efektif organisasi mencapai tujuan bisnis utama. Indikator ini secara khusus membantu menentukan pencapaian strategis, keuangan, dan operasional perusahaan, selain itu KPI dapat memonitor sejauh mana organisasi telah sesuai jalan (On the Track) untuk menuju visi misi yang ingin dicapai dan memproyeksikan bagian mana yang harus diperbaiki.
KPI ini disematkan disetiap karyawan pada suatu organisasi, jadi seorang karyawan memiliki 1 KPI atau lebih untuk mengukur kinerja karyawan tersebut sesuai jobdesk yang dimiliki (contoh : kedisiplinan, target, kualitas pelayanan dll) hal ini untuk mendukung visi misi tempat divisi karyawan itu, juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja.
ada beberapa evaluasi yang dapat dilakukan dengan melihat KPI yang pertama
Tidak diterapkanya KPI membuat karyawan kehilangan arah (termasuk saya), sebab kerja tanpa target tanpa ada yang dinilai secara objektif akan membuat karyawan menggampangkan tanggung jawab yang dimiliki, asal semua senang tidak ada yang komplain maka dianggap sudah menggugurkan kewajiban, padahal banyak sisi yang dapat ditingkatkan atau untuk memenuhi standar pekerjaan.
Iya masak sih karyawan telat selama satu tahun penuh tidak ada peringatan apapun , atau karyawan bekerja mood moodan sesuai dengan siapa dia kerja, mohon maaf itu bukan organisasi buyut anda.
Bagi saya, lebih nyaman kerja dengan
memiliki KPI, karena bisa mengukur sejauh mana performance dalam bkerja menjadi
bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja, dan lebih terpacu dalam megejar
target.
Kenapa judul diatas “menyedihkan”
dan apa hubunganya dengan KPI, dengan tidak ada ukuran yang jelas terhadap
kinerja karyawan mungkin bisa menimbulkan perselisihan antar karyawan, karena
menganggap dirinya sudah kerja paling oke, tapi melihat rekanya yang santai tapi
malah mendapat reward lebih, karena penilaianhanya secara subjektif, asal semua
senang semua beres!!!
Ini bisa berakibat buruk dalam
ekosistem perusahaan, menimbulkan persaingan tidak sehat dan banyak drama tidak
dibutuhkan oleh perusahaan.
Cukup sekian saja tulisan ini, masih dalam suasana bulan syawal, saya mengucapkan Mohon Maaf Lahir Bathin
*tulisan ini saya tulis dari
sudut pandang karyawan biar tidak bias kemana mana
Semalam, ketika mataku hampir terpejam, gelap diantara dua gelap. Lampu kamar yang rusak dan kelopak mata yang memberat. Tiba-tiba Syawwal datang menghampiriku, dia menyapa dengan suara serak memilukan. Karena mengantuk kujawab sapanya ala kadarnya.
Aku penasaran kenapa suaranya serak pilu, sementara manusia diluaran berbahagia. Apa dia hanya berpura-pura mempermainanku. Kupelototkan bola mata untuk mengusir rasa kantuk dan penasaran. Ternyata dugaanku salah, paras syawwal pucat pasi dengan beberapa tetes air mata yang menyisa di pipinya.
Kudekati dia, aku bertanya, ” Kamu kenapa wal, apa yang terjadi denganmu, kamu sakit?”
“Aku sedang berduka, sedih sekali?” Suara Syawwal serak
“Ah kamu mengada-ada syawwal, bagaimana bisa orang-orang bahagia dengan kedatanganmu, engkau malah bersedih?”
“Aku benci orang-orang itu, termasuk kamu Ihsan!!”
“Benci, ke aku juga?!”
“Iya aku benci, benci”!!” Syawwal berteriak kencang sekali.
Kantukku hilang seketika, kuperbaiki posisi dudukku, aku membatin, ” Kelihatannya serius sekali apa yang terjadi pada Syawwal.”
“Ok syawwal, sekarang biarkan aku mendengarkan masalahmu dengan kami. Maaf, denganku maksudnya.” Kataku
“Ihsan, jawab dengan jujur! Kenapa kamu bergembira dengan kedatanganku?”
“Kehadiranmu adalah hari raya, hari kemenangan setelah kami berjuang bersama kawanmu Ramadhan.”
“Bohongg, bohongg, aku bukan hari kemenangan untuk kalian. Aku adalah hari pelampiasan untuk dosa yang kalian tahan selama bersama ramadhan.”
“Syawwal, jangan ngelantur kamu. Buktikan omonganmu, kalau kamu ngawur, gak segan aku tendang bokongmu keluar dari kamar ini!”
“Selama bersama ramadhan alangkah baiknya kalian. Berbagai ketaatan kalian lakukan, berbagai dosa kalian jauhi. Setelah bersamaku kalian berubah, ketaatan kalian mengendor dan berbuat dosa menjadi semudah membalik telapak tangan!” Syawwal menumpahkan jeritan hatinya.
Aku diam menundukkan kepala.
“Ihsan, jangan diam belagak bodoh. Jawab!! Betulkan yang aku katakan?!Di mana tilawah, qiyamul lail, shadaqah, wirid, dan segala ketaatan saat engkau bersama ramadhan?
“Beda syawwal, kita berbeda keadaan? Aku coba membela diri.
“Apanya yang beda? Apakah Allah yang engkau bersama Ramadhan Maha Melihat, sedang Allah yang engkau bersamaku buta? Apakah Ia yang engkau bersama ramadhan Maha mendengar, dan Ia yang engkau bersamaku menjadi tuli?” Syawwal terus mencecarku.
Aku yang tersudut masih menyela, “Tapi syawwal, saat bersama ramadhan kami memang terkondisi dengan ketaatan kepada Allah.”
“Alaaah, masih saja ngeles. Asal engkau tahu jika ketaatanmu amburadul saat bersamaku tidak seperti di bulan ramadhan. Engkau sebenarnya gagal dalam jalinan bersama ramadhan, atau engkau tidak paham dengan ayat la’allakum tattaqun-agar kalian bertaqwa?”
“Apa maksudmu syawwal, jangan terus menyudutkanku!”
“Kamu betulan bodoh apa cuma pura-pura? Kebersamaan dengan ramadhan ditujukan ‘agar’ kalian bertaqwa. Yaitu ketika ramadhan telah berlalu kamu menjadi hamba yang bertaqwa saat bersamaku. Menjadi manusia yang berbakti kepada Allah. Lalu sekarang bercerminlah! Apakah engkau pantas meraih gelaran manusia bertaqwa setelah bersama ramadhan, tidak khan?!”
Aku semakin menundukkan muka. Lidahku terkunci, aku sadar benar apa yang dikatakan Syawwal.
“Ihsan angkat mukamu!” Syawwal membentak
Aku dongakkan kepala, ” Plakk..plakk! Syawwal menamparku dua kali.
“Itu sebagai peringatan untukmu!” Sambungnya lagi.
Aku berusaha meraih tangannya untuk meminta maaf, namun ia malah berbalik badan dan melompat keluar menerobos jendela.
“Syawwal..syawwal…maafkan aku..maafkan aku..aku akan berubah!! Aku terus berteriak hingga suaraku habis dan jatuh terduduk kelelahan.
Apakah Syawwal datang dan menampar kalian sebagaimana yang terjadi padaku?
=======
Kediri, Syawwal 1436
Abu Zubair Ihsanul Faruqi
Ditulisan ini saya mau berbagi tentang perjalanan 5 hari 4
malam di Pesisir Barat Provinsi Lampung, kali ini saya melakukan perjalanan
sendirian dan bener-bener buta mengenai pesisir barat dan tidak ada kenalan
dikota tersebut hanya ada adik dari temen sekolah waktu jaman sekolah dulu yang
nantinya jadi tempat singgah dan tanya-tanya, sebenrnya perjalanan ini dalam
rangka melupakan seseorang haha, persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari mulai
searching di internet mengenai transportasi, penginapan dan destinasi wisata.
Setelah buat itinerary yang gak mateng-mateng amat saya putuskan berangkat
tanggal 28 Oktober 2020, karena bertepatan dengan cuti Bersama tanggal 28
Oktober – 1 November 2020 jadi lumayan lah buat liburan agak jauhan dikit.
![]() |
Tanggal 28 Oktober 2020
Start dari Lampung Tengah pukul 07.00 naik motor, saya pilih
rute metro-gedong tataan-pringsewu-kota agung-sedayu-bengkunat-krui pilih rute
ini karena pertimbangan kemanan hehe, kalau lewat jalur utara (kotabumi-liwa)
banyak temen tidak menyarankan kalau jalan sendiri, sampai di Tanggamus sekitar
pukul 10.00 lanjut lewat wonosobo lalu sedayu nah disinilah perjalanan bisa
dibilang agak ekstrim karena harus melewati tanjakan yang cukup curam dan
melewati Kawasan taman nasional bukit barisan selatan di tanjakan sedayu banyak
longsoran yang sedang dibersihkan sama alat berat dan terlihat disekitar jalan
bekas banjir bandang, oh ya kalau musim hujan hati-hati lewat sini karena
sering longsor, melewati Kawasan Taman Nasional jalan lumayan mulus berliku dan
naik turun, hati- hati kalau berjalan di Kawasan karena banyak beruk (monyet)
yang nongkrong di jalan raya, mereka ga mau minggir udah kaya preman lokal,
biasanya mereka bergerombol nunggu pejalan ngasih makanan. Pukul 12.30 sampai
di Kecamatan Ngambur istirahat sambil makan lontong sayur khas pesibar
![]() |
Lontong Sayur Pesibar 10rb Enak Banget |
Nelpon adiknya temen yang tinggal disekitar situ buat numpang nginep semalam, soalnya mau ngejar kapal ke pulau pisang udah gabisa kapal terakhir jam 14.00 sedangkan rumah temen masih sekitar 1,5 jam lagi, oh ya adiknya temenku ini ternyata petani cabai dan rempai ada 2 Ha lebih garapanya, singgah ke kebunya dulu karena masih ada kerjaan sambal santai digubuk.
Tanggal 29 Oktober 2020
Berangkat dari kecamatan ngambur pukul 05.30 karena
informasi yang saya dapat kapal ke pulau pisang paling pagi pukul 08.00 karena
belum nyiapin logistik dan biar ga ketinggalan kapal juga, sampai di dermaga
tembaka pukul 07.00 ternyata tidak ada kapal yang bias bersandar karena ombak
besar dan disana juga sudah ada beberapa wisatawan yang akan nyebrang ke pulau
pisang dan beberapa TNI yang akan tugas di pulau yang ga bias menyebrang,
akhirnya disaranin buat ke dermaga kuala stabas yang ada di kota krui, karena
disana pasti ada yang berangkat setiap hari, FYI untuk menuju pulau pisang bisa
di capai melalui pelabuhan tembaka dengan jarak tempuh 15 menit pake kapal atau
dermaga kuala stabas di kota krui dengan waktu tempuh 1 jam. Akhirnya langsung
meluncur ke krui untuk mengejar kapal yang berngkat ke pulau , jarak antara pelabuhan
kuala stabas dan tembaka sekitar 16km
![]() |
Gerbang Masuk Dermaga Kuala Stabas |
sampai di dermaga kuala stabas motor dititipin di penitipan yang ga jauh dari pelabuhan, setelah cari-cari ternyata tidak ada kapal khusus yang ngangkut wisatawan/orang, yang ada kapal angkutan barang yang disisipin penumpang, ada 1 alternatif lain yaitu charter pulang pergi satu kapal 600-700rb tergantung nego sama pemilik kapal dengan kapasitas sekitar 20 orang, hari itu lumayan banyak yang mau nyebrang ke pulau, karena momen libur cuti Bersama mungkin.
![]() |
Aktivitas Bongkar Muat Dermaga Kuala Stabas |
pukul 10.30 berangkat dari pelabuhan saat itu ombak lumayan besar sepanjang perjalanan lumayan bikin was-was perahu yang saya naiki isinya sembako ditambah 16 orang wkkwk gokil perahunya lumayan kecil dengan 2 sayap dikanan kiri. sekitar satu jam sampai didepan pulau pisang yang sudah tampak disambut banyak orang, ternyata kondisi ombak besar ga mudah buat menyandarkan kapal di pulau, ada trik khusus perahu kami menunggu kira kira 5 menit didepan pulau buat cari momen yang pas , jadi ngikutin ombak yang menghempas jadi kapal ikut diatas ombak buat meluncur ke pulau dan sebelum mendarat semua penumpang sudah di briefing begitu kapal mendarat, segera lari ke daratan, sontak saja ketika kapal dah mulai mendarat semua berlarian ditambah suara nakhoda yang lari sambil bawa anak kecil teriak “lari lari” bikin kocar kacir satu perahu. begitu mendarat kapal langsung diikat dan ditarik sama orang-orang yang sudah menunggu soalnya ombak takut ngehempas kapal
![]() |
Pulau Pisang |
Sampai di pulau pisang semua wisatawan diarahkan ke kantor kelurahan untuk di data serta membayar retribusi sebesar 5.000 dan di cek suhu tubuh karena saat ini masa pandemi jadi pengamanan cukup berbeda Ketika memasuki pulau pisang, di kanto rkelurahan ini informasi cukup lengkap, mulaio dari homestay, penyewaan kendaraan bermotor, informasi wisata, jika kita sudah booking homestay langsung diantar ke lokasinya, cukup ramah dan membantu. karena sebelumnya saya sudah booking di Adam Homestay saya langsung diantarkan sama anak kecil ke lokasi yang tidak terlalu jauh dari kantor kelurahan, oh iya di pulau pisang desa dinamakan pekon, ada 4 pekon yang tergabiung dalam kecamatan pulau pisang.
![]() |
Homestay Adam |
sampai di homestay langsung disuruh makan siang karena dah pukul 13.00, karena homestay jadi makananya ikut pemilik rumah, yang begini yang saya cari karena lebih tau citarasa lokal masakan rumahan, isitirahat bentar minjem motor pemilik rumah keliling pulau pisang, pertama ke Pantai Batuguri yang ada di sisi belakang pulau pisang, biasanya pantai ini jadi spot untuk melihat sunset, karena sore itu mendung dan hujan lumayan deres jadi gadapet sunrise, ombak juga lumayan besar sampai air masuk ke penahan ombak di sisi-sisi pulau
![]() |
Pantai Batu Guri |
lalu keliling pulau pisang, rasanya seperti Kembali ke jaman colonial, karena bentuk rumah yang berarsitektur jaman belanda, dengan ciri jendela besar tembok tebal dan pelataran yang luas, tapi kebanyak rumah disini kosang karena banyak penduduk yang merantau ke daratan pulau sumatera, bersekolah atau kuliah karena di sisni sekolahan hanya sampai tingkat smp, oh ya disini ada bangunan SD yang arsitekturnya jaman belanda, terbuat dari papan, ini salah satu spot yang menarik dan wajib dikunjungi, puas foto-foto lanjut ke dermaga pulau pisang, lokasi ini yang pantainya paling bagus, karena pasir putih menghampar luas, bisa buat main bola, mayoritas penduduk pulau ini nelayan dan petani cengkeh, banyak pohon cengkeh di bagian belakang pulau ini dan kelapa, selain itu ikan blue marlin atau kalau Bahasa lokal ikan tuhuk jadi salah satu andalan hasil laut masyarakat harganya lumayan mahal.
pagi pukul 05.00
sudah bangun lalu subuhan di masjid skitar homestay, lalu pulang udah dimasakin
nasi goreng sama ibu homestay , karena keamrin dah dipeseni oang yang punya
jukung (perahu) jam 6 harus standby di pantai karena kemungkinan pagi dah
berngkat ke krui, abois sarapan lalu dianter ke pantai sama orang homestay naik
motor, ternyata suda pada siap , rata rata mereka mau belanja atau ada
kepentingan di kota krui, pagi itu ombak cukup tenang, dan berharap ada
lumba-lumba menyapa. oh ya naik perahu kali ini dikasih plastik untyuk selimut
biar ga kecipratan air, kayanya ini dah standar pelayanan kapal disini biar
kalau mau kekota tetap rapi dan ga basah
Perahu Persiapan Ke Pulau Pisang
Tunggu dipostingan selanjutnya, Berkeliling Kota Krui