Rabu, 04 September 2019

(Cerita Pejalan) Jatuh Cinta Pada Banggai dan Banggai Kepulauan


Banggai dan Banggai Kepulauan 5D5N

Pesona Banggai Kepulauan


Saat itu liat tanggal merah di hari rabu dan pas banget sabtunya jatah off, pikiran langsung melayang pengen jalan kemana gitu yang jauh, karena kondisi kerjaan juga lagi lumayan pusing jadi pengen refresh otak dan jiwa biar semangat lagi gitu. Karena mumpung kerja di timur saya pengen coba liat-liat lebih ke timur indonesia dan langsung inget ada temen kuliah dulu yang tinggal di ujung timur sulawesi dan sepertinya menarik karena beberapa postingan instagram temen saya tempatnya banyak pantai secara temen saya tinggal di kepualauan.
Okedeh langsung buat rencana perjalanan, dengan sok tau langsung saya buat rencana perjalanan yaitu palu-luwuk via udara lanjut luwuk ke pulau peling naik feri dan pulau peling ke bakalan naik perahu kecil, setelah tanya temen-temen ternyata kapal yang menuju salakan kota di pulau peling ada jam jam tertentu (bayangan saya ada setiap jam kayak di merak bakauheni) al hasil rombak jadwal perjalanan menyesuaikan jadwal kapal.


21 Agustus 2018
Hari itu saya izin masuk setengah hari karena penerbangan ke luwuk paling sore jam 16.00 jadi harus stay d bandara jam 14.30, setelah nitipin motor di kantor langsung cabut ke bandara yang ga jauh dari kantor, kebetulan besok hari raya idul adha jadi bandara agak seidikit ramean karena pada mudik, fyi luwuk merupakan salah satu kabupaten di sulawei tengah ibu kota kabupaten banggai di sulawesi tengah hampir semua punya bandara yang rutin penerbanganya setiap hari karena jarak ibukota provinsi dengan kabupaten yang berjauhan. Boarding pukul 15.30 gak pake lama langsung cuss terbang dengan pesawan jenis ATR kapasitas 70an orang. Diliat dari atas landscape disulawesi tengah bergunung gunung kawasan pemukiman hanya di derah-daerah yang datar, mungkin ini yang mempersulit pembangunan jalan di sulawesi tengah ini. Sampai di bandara Syukuran Aminudin/Bubung sekitar pukul 17.00 begitu nyampe langsung disambut laut karena bandara ini tepat dipinggir laut, bandara ini katanya baru selesai direnovasi terlihat dari beberapa bagian yang belum terpasang sempurna, oh ya bandara ini melayani penerbangan tujuan palu, makasar dan gorontalo.

Bandara di Luwuk yang Cantik di tepi Pantai




Karena di luwuk saya ga punya kenalan atau temen jadi saya jalan sendiri, keluar bandara celingak celinguk nyari angkota atau bis ga ada yang ada di tawarin naik rental sama om-om ( searching di inet adanya rental atau ojek) oke deh baca baca rivew di google pesen ojek diluar bandara bisa di nego. Oke setelah beberapa kali ditawari om-om naik rental saya putuskan jalan keluar bandara dan tepat keluar dari bandara di ampiri abang tukang ojek setelah nego ahirnya sepakat 20k untuk ke losmen azari (penginapan yang sudah saya booking sebelumnya). Sepenjang perjalanan dari bandara ke kota pantainya jernih banget. Sampai di losmen langsung mandi dan jalan jalan ke sekeliling losmen yang ternyata deket banget sama teluk lalong yaitu kawasan teluk yang ada beberapa pelabuhan, RTH, sentra kuliner dan masjid agung, air diteluk lalong sangat jernih dan banyak ikan yang besar-besar padahal tepat ditengah kota berbeda dengan ibukota provinsinya yang banyak sampah dimana mana wkwkwk

Tempat menginap murah ditengah kota deket dengan RTH teluk lalong



Teluk Lalong yang Indah


Malamnya ada pawai obor di masjid agung yang diikuti 3000an peserta, luamayan rame acara ini mengelilingi kota luwuk yang tak begitu luas,

Pawai Obor Idul Adha

22 Agustus 2018
Pagi itu saya ikut sholat ied di masjid agung luwuk, jamaahnya meluber sampai luar masjid kebetulan losmen ga jauh dari masjid jadi cukup jalan kaki,

Suasana Setelah Sholat Ied

Setelah sholat ied saya menghubungi rental motor yang sudah saya pesen buat anterin ke losmen, jam 08.00 sudah datang langsung saya packing dan menuju air terjun salodik, menurut peta air terjun salodik berjarak 15km dari pusat kota luwuk setelah tanya sana sini diarahkan ke arah pagimana melawati jl trans luwuk-palu lalu belok ke kiri arah pagimana, jalanan yang mulus dan sepertinya masih baru, pemandangan sepanjang jalan menuju salodik juga indah plus dingin karena melewati hutan-hutan, setelah berkendara sekitar 45 menit  ahirnya ketemu juga air terjun salodik yang letaknya tidak jauh dari jalan utama, sudah ada beberapa pengunjung disana yang loncat-loncatan dari atas, yang unuk dari air terjun ini adalah batunya yang gak licin, airnya dingin banget dan jernih, sebenrnya air terjun ini trediri dari beberapa areal, tetapi beberapa tempat airnya tidak mengalir, dan ada juga kolam renang yang sengaja dibuat tapi keadaanya tidak terawat.

Pintu Gerbang Salodik

Air Terjun Salodik

Puas menikmati air terjun salodik saya bertanya ke penjaga pintu retribusi mengnai bukit lenyek yang katanya tidak jauh dari salodik, setelah menerima petunjuk ahirnya motor saya geber menuju lokasi yang ditunjukan, setelah menemui pertigaan saya ambil kiri terus menanjak setelah beberapa menit jalanan mulai turun dan lokasi yang saya tuju tak kunjung terlihat, karena sudah lama berkenadara jalanan mulai turun saya memutuskan untuk balik arah dan mengambil jalan kekiri, dan betul saja setelah jalan beberapa menit ketemu desa lenyek dan setelah itu terhampar luas padang rumput yang disebut padang lenyek, walau saat itu di siang bolong saya coba berkeliling naik motor, banyak sapi yang dilepas liarkan, sebenernya waktu yang cocok ke tempat ini pada sore hari biar bisa india-indiaan kalau siang bolong sangat panas.

Bukit Entah Apa Namanya Kesasar Euy

Bukit Lenyek

Tunggangan Sewaan 60k/12 jam
 Waktu udah jam 11 langsung cabut ke losmen karena harus cek out jam 13.00
Selesai cek out bingung mau istirahat dimana, peut juga keroncongan karena dari pagi belum makan apa-apa coba keliling kota luwuk ga mkenemukan orang jual makanan, secara ini hari raya idu adha jadi pada libur, setelah beberapa kali keliling nemu bakso satu satunya yang buka disepanjang pantai kilo 5 ahirnya makan bakso plus satu ketupat biar agak kenyangan, dan abi itu tidur dipinggir pantai kilo lima kaya gembel karena malam sudah harus lanjut naik kapal ke salakan jadi ga memperpanjang nginep.

Pantai Kilo 5

Kota Luwuk dari Pantai Kilo 5

Muter 1 Kota Luwuk Dapet Makanan Ginian, Efek Idul Adha

depan warung bakso ajib pemandangan


Bangun tidur di pinggir pantai langsung cuss ke bukit teletubies yang sama sekali saya buta arah, tanpa tanya hanya mengandalkan gps saya sampai di cafe bukit kasih sayang dan tanya orang yang ada disitu dan mereka juga ga tau karena ereka juga wisatawan asal sorong papua, ahirnya ngikutin insting aja ngikutin jalan menanjak yang lumayan serem dan ketemu bukit teletubies atau nama lokalnya bukit keles yang indah banget semakin sore semakin indah nih tempat karena cahaya yang menguning dan bukit bikut hijau yang indah, pulang dari bukit teletubies mampir ke cafe bukit kasih sayang yang viral di instagram,

Bukit teletubies

Perjalanan kesini cukup terjlal dan jalan kawasan ini masih tanah

Jalan Menuju Cafe Bukit Kasih Sayang

Kota Luwuk dari Bukit Kasih Sayang

Ngopi dulu Gan

Ubu Banggai , kalau wong jowo nyebutnya Uwi atau Sente


DRAMA DIMULAI
Pukul 19.00 saya ke pelabuhan karena menurut informasi yang saya dapatkan kapal menuju salakan pukul 21.00 setelah tanya tukang ojek yag ada di pintu pelabuhan, ternyata malam ini kapal tidak ada yang berangkat  WHAAAAAAAT padhal rencana sudah begitu mepet ahirnya langsung saya hubungi temen yang ada disalakan, dan saya bali lagi ke losmen azari untuk menginap semalam lagi. Ada cerita menarik saat dipelabuhan dimana semua kapal malam itu ga ada yang berangkat dan ada salah satu karyawan bank BRI yang besok harus masuk dan kunci brankas dibawa dia , dia mengajak saya untuk menyewa kapal untuk ke pulau peling, tapi sampai malam tidak ada satupun kapal yang berangkat dan ahirnya saya meninggalkan pelabuhan balik ke losmen checkin ulang tanpa tahu bagaimana nasib karyawan bank tadi hihihi. Memang ya hidup di kepulauan butuh perjuangan ekstra untuk masalah transportasi

Nyari Kapal dan Kecewa


23 Agustus 2018
Pagi pagi saya langsung menuju pelabuhan unuk menanyakan kapal yang berangkat ke salakan, ahirnya ada kapal cepat yang berangkat siang hari pukul 13.00 tiket bisa dipesan mulai jam 10 dan dapat memilih bangku serta tanggal pun bisa ditulis sendiri mau bernagkat kapan , perjalanan ditempuh 2,5 jam, karena ini kapal cepat dengan ruangan AC maka seluruh kapal tertutup dengan bangku mirip di bis, goyangnya lumayan kenceng, dan karena saya tukang mabok (mabok kendaraan) saya mabok dan keringat dingin muntah muntah wkwkwkwk.

Pelabuhan Rakyat Luwuk

Beli Tiket Kapal Cepat

Adik Kecil Semoga Bisa Bertemu Kembali

Kapal Cepat sehari 1 kali pukul 13.00 rute Luwuk Salakan


Sepanjang perjalanan menuju pulau peling hamparan lautan biru dan pulau di kanan kiri mengiri perjalanan, saya  duduk disamping ibu yang mau pesiar di rumah sodaranya sama anak kecil perempuan yang luamayan lincah, kebetulan saya bawa beberapa buku anak-anak saya kasih anak tadi dan langsung dibaca sepanjang perjalanan. Semoga kita bisa ketemu lagi dek hehe
Kota salakan sudah mulai terlihat, setelah kapal merapat pelabuhan sangat ramai sekali oleh bentor travel dan para penjemput, saya takjub engan pelabuhanya karena sangat bening dan ikanya besar-besar, saya cek hp unuk menghubungi teman saya ternyata signal hilang, setelah saya keluar pelabuhan muncul signal m3 itu aja ilang ilangan, setelah ketemu 2 temen kuliah saya dulu di yogyakarta perjalanan dilanjutkan ke pulau bakalan yaitu kampung salah satu teman saya di pulau bakalan.

Suasana Pelabuhan Salakan


BAKALAN

Setelah menunggu kapal ang akan berangkat e pulau bakalan sekitar pukul 16.00 kapal sudah siap berangkat, kondisi saya masih mabok laut harus naik kapal lagi tapi ga terlalu jauh dan lama ,

Temen Ane yang Menyambut di Salakan dan siap menuju Pulau Bakalan

pulaunya sendiri sudah terlihat dari pelabuhan -+ setengah jam perjalanan menggunakan kapal kecil, ongkosnya 10rb, temen ane bawa motor buat kita jalan jalan di pulau bakalan dengan ongkos 15rb.
Peralanan dengan kapal penumpang yang tidak terlalu besar memakan waktu setangah jam, sampailah di dermaga pulau bakalan yang lagi lagi sangat bening dengan pasir putih yang terhampar luas, di dermaga keemu dengan anak-anak pulau yang sedang main layangan ane samperin aja karena masih bawa buku ane bagi-bagiin aja ,eh pada seneng.

Anak-anak pulau Bakalan


Lanjut kerumah teman ane, mandi bersih bersih lalu kepantai nyusuri laut sambil liat sunset
Pulau bakalan punya 3 desa masarakat pulau bakalan mayoritas berkebun kelapa untuk dijadikan kopra, ternak sapi dan nelayan di pulau itu hanya ada 1 mobil truk yang dipakai buat ngangkut kelapa atau kebutuhan lainya.

PANTAI TABEABUL
Pagi hari ke pantai tabeabul yang masih di pulau bakalan jaraknya dari desa bakalan 15 menit lewat jalan setapak naik motor, karena ga ada motor lain kita bonceng 3




Siangnya kita diundang makan disalah satu sodara temen ane dengan menu khas pulau bakalan, ada kuah asam, poki poki dan ikan bakar, nikmat luar biasaaaa.

KOTA SALAKAN
Sore hari kita kembai lagi ke pulau peling ke kota salakan yang menjadi ibukota kabupaten banggai kepulauan, kota yang indah karena langsung menghadap laut dan berdinding bukit, kota salakan belum terlalu lama berdiri karena komplek perkantoranya yang masih bar karena dulu beribukota di Banggai Laut hasil pemekaran,

Komplek Perkantoran Banggai Kepulauan


Kota Salakan dari Atas


Disini berdiri tugu trikora sebagai penanda dulu digunakan sebagai berkumpulnya kapal perang sebelum melancarkan aksinya untuk pembebasan irian barat yang dinamakan operasi trikora, karena kondisi perairan yang diteluk terlindungi dari badai dan perbukitan yang dengan mudah bisa mngontrol  wilayah perairan.
Menginap satu malam di kota salakan sambil menikmati keindahan kota.

Tugu Trikora


PANTAI MANDEL
Pagi hari lanjut kerumah temen ane satunya di desa lalong, mampir bentar lanjut ke pantai mandel, karena ane budget pas pasan emang engaja mampir mampir ke rumah temen buat nebeng makan minum, sekalian silaturahim hehe

Pantai Mandel



Sekitar jam 12.00 pulang kekota salakan buat ngejar perahu ke kota luwuk jam 15.00, setelah beres packing ulang barang barang ke dermaga beli tiket lalu naik kapal yang waktu itu FUNGKA permata dengan tarif 75.000 dapat snack sama teh hangat, perjalanan 3 jam dan lagi lagi ane mabok laut, di kapal ada hiburan karaoke
Sampai dikota luwuk pukul 18.30 niatnya mau lanjutin perjalanan naik travel ke kotapalu, tapi karena ane teler yaudah diputusin buat nginep semalam lagi pulngnya besok pagi naik pesawat karena senin udah harus masuk kerja, meskipun ngeluarin duit ekstra tapi dari pada ane mabok selama 16 jam kalau via darat mending bentar tapi aga mahal.

Loket Pembelian Tiket Kapal Menuju Luwuk

Perjalanan Pulang di teluk Peling


Kota Luwuk, Salakan dan Bakalan membuat ane jatuh cinta banget sama sulawesi semenjak jatuh cinta pertama saya sama kota palu, tapi setelah gempa dan tsunami palu ane mutusin buat resign dan kembali ke kampung halaman di lampung, ingin rasanya buat explore kepulauan togean, lembah bada poso dan banggai laut, semoga kota palu donggala dan sigi segera pulih perekonomian dan wisatanya.


silahkan DM instagram untuk tanya biaya, akses dan akomodasi di Banggai dan banggai Kepulauan
follow ig saya ya @kurniatul.mudhofar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons