Banggai dan Banggai Kepulauan 5D5N
 |
Pesona Banggai Kepulauan |
Saat itu liat tanggal merah di hari rabu dan pas banget
sabtunya jatah off, pikiran langsung melayang pengen jalan kemana gitu yang
jauh, karena kondisi kerjaan juga lagi lumayan pusing jadi pengen refresh otak
dan jiwa biar semangat lagi gitu. Karena mumpung kerja di timur saya pengen
coba liat-liat lebih ke timur indonesia dan langsung inget ada temen kuliah
dulu yang tinggal di ujung timur sulawesi dan sepertinya menarik karena
beberapa postingan instagram temen saya tempatnya banyak pantai secara temen
saya tinggal di kepualauan.
Okedeh langsung buat rencana perjalanan, dengan sok tau
langsung saya buat rencana perjalanan yaitu palu-luwuk via udara lanjut luwuk
ke pulau peling naik feri dan pulau peling ke bakalan naik perahu kecil,
setelah tanya temen-temen ternyata kapal yang menuju salakan kota di pulau
peling ada jam jam tertentu (bayangan saya ada setiap jam kayak di merak
bakauheni) al hasil rombak jadwal perjalanan menyesuaikan jadwal kapal.
21 Agustus 2018
Hari itu saya izin masuk setengah hari karena penerbangan ke
luwuk paling sore jam 16.00 jadi harus stay d bandara jam 14.30, setelah
nitipin motor di kantor langsung cabut ke bandara yang ga jauh dari kantor,
kebetulan besok hari raya idul adha jadi bandara agak seidikit ramean karena pada
mudik, fyi luwuk merupakan salah satu kabupaten di sulawei tengah ibu kota
kabupaten banggai di sulawesi tengah hampir semua punya bandara yang rutin
penerbanganya setiap hari karena jarak ibukota provinsi dengan kabupaten yang
berjauhan. Boarding pukul 15.30 gak pake lama langsung cuss terbang dengan
pesawan jenis ATR kapasitas 70an orang. Diliat dari atas landscape disulawesi
tengah bergunung gunung kawasan pemukiman hanya di derah-daerah yang datar,
mungkin ini yang mempersulit pembangunan jalan di sulawesi tengah ini. Sampai
di bandara Syukuran Aminudin/Bubung sekitar pukul 17.00 begitu nyampe langsung
disambut laut karena bandara ini tepat dipinggir laut, bandara ini katanya baru
selesai direnovasi terlihat dari beberapa bagian yang belum terpasang sempurna,
oh ya bandara ini melayani penerbangan tujuan palu, makasar dan gorontalo.
 |
Bandara di Luwuk yang Cantik di tepi Pantai |

Karena di luwuk saya ga punya kenalan atau temen jadi saya
jalan sendiri, keluar bandara celingak celinguk nyari angkota atau bis ga ada yang
ada di tawarin naik rental sama om-om ( searching di inet adanya rental atau
ojek) oke deh baca baca rivew di google pesen ojek diluar bandara bisa di nego.
Oke setelah beberapa kali ditawari om-om naik rental saya putuskan jalan keluar
bandara dan tepat keluar dari bandara di ampiri abang tukang ojek setelah nego
ahirnya sepakat 20k untuk ke losmen azari (penginapan yang sudah saya booking
sebelumnya). Sepenjang perjalanan dari bandara ke kota pantainya jernih banget.
Sampai di losmen langsung mandi dan jalan jalan ke sekeliling losmen yang
ternyata deket banget sama teluk lalong yaitu kawasan teluk yang ada beberapa
pelabuhan, RTH, sentra kuliner dan masjid agung, air diteluk lalong sangat
jernih dan banyak ikan yang besar-besar padahal tepat ditengah kota berbeda
dengan ibukota provinsinya yang banyak sampah dimana mana wkwkwk
 |
Tempat menginap murah ditengah kota deket dengan RTH teluk lalong
|
 |
Teluk Lalong yang Indah |
Malamnya ada pawai obor di masjid agung yang diikuti 3000an
peserta, luamayan rame acara ini mengelilingi kota luwuk yang tak begitu luas,
 |
Pawai Obor Idul Adha |
22 Agustus 2018
Pagi itu saya ikut sholat ied di masjid agung luwuk,
jamaahnya meluber sampai luar masjid kebetulan losmen ga jauh dari masjid jadi
cukup jalan kaki,
 |
Suasana Setelah Sholat Ied |
Setelah sholat ied saya menghubungi rental motor yang sudah
saya pesen buat anterin ke losmen, jam 08.00 sudah datang langsung saya packing
dan menuju air terjun salodik, menurut peta air terjun salodik berjarak 15km
dari pusat kota luwuk setelah tanya sana sini diarahkan ke arah pagimana
melawati jl trans luwuk-palu lalu belok ke kiri arah pagimana, jalanan yang
mulus dan sepertinya masih baru, pemandangan sepanjang jalan menuju salodik
juga indah plus dingin karena melewati hutan-hutan, setelah berkendara sekitar
45 menit
ahirnya ketemu juga air terjun
salodik yang letaknya tidak jauh dari jalan utama, sudah ada beberapa pengunjung
disana yang loncat-loncatan dari atas, yang unuk dari air terjun ini adalah
batunya yang gak licin, airnya dingin banget dan jernih, sebenrnya air terjun
ini trediri dari beberapa areal, tetapi beberapa tempat airnya tidak mengalir,
dan ada juga kolam renang yang sengaja dibuat tapi keadaanya tidak terawat.
 |
Pintu Gerbang Salodik |
 |
Air Terjun Salodik |
Puas menikmati air terjun salodik saya bertanya ke penjaga
pintu retribusi mengnai bukit lenyek yang katanya tidak jauh dari salodik,
setelah menerima petunjuk ahirnya motor saya geber menuju lokasi yang
ditunjukan, setelah menemui pertigaan saya ambil kiri terus menanjak setelah
beberapa menit jalanan mulai turun dan lokasi yang saya tuju tak kunjung
terlihat, karena sudah lama berkenadara jalanan mulai turun saya memutuskan
untuk balik arah dan mengambil jalan kekiri, dan betul saja setelah jalan
beberapa menit ketemu desa lenyek dan setelah itu terhampar luas padang rumput
yang disebut padang lenyek, walau saat itu di siang bolong saya coba
berkeliling naik motor, banyak sapi yang dilepas liarkan, sebenernya waktu yang
cocok ke tempat ini pada sore hari biar bisa india-indiaan kalau siang bolong
sangat panas.
 |
Bukit Entah Apa Namanya Kesasar Euy |
 |
Bukit Lenyek |
 |
Tunggangan Sewaan 60k/12 jam |
Waktu udah jam 11 langsung cabut ke losmen karena harus cek out
jam 13.00
DRAMA DIMULAI
Pukul 19.00 saya ke pelabuhan karena menurut informasi yang
saya dapatkan kapal menuju salakan pukul 21.00 setelah tanya tukang ojek yag
ada di pintu pelabuhan, ternyata malam ini kapal tidak ada yang berangkat
WHAAAAAAAT padhal rencana sudah begitu mepet
ahirnya langsung saya hubungi temen yang ada disalakan, dan saya bali lagi ke
losmen azari untuk menginap semalam lagi. Ada cerita menarik saat dipelabuhan
dimana semua kapal malam itu ga ada yang berangkat dan ada salah satu karyawan
bank BRI yang besok harus masuk dan kunci brankas dibawa dia , dia mengajak
saya untuk menyewa kapal untuk ke pulau peling, tapi sampai malam tidak ada
satupun kapal yang berangkat dan ahirnya saya meninggalkan pelabuhan balik ke
losmen checkin ulang tanpa tahu bagaimana nasib karyawan bank tadi hihihi.
Memang ya hidup di kepulauan butuh perjuangan ekstra untuk masalah transportasi
 |
Nyari Kapal dan Kecewa |
23 Agustus 2018
Sepanjang perjalanan menuju pulau peling hamparan lautan
biru dan pulau di kanan kiri mengiri perjalanan, saya duduk disamping ibu yang mau pesiar di rumah
sodaranya sama anak kecil perempuan yang luamayan lincah, kebetulan saya bawa
beberapa buku anak-anak saya kasih anak tadi dan langsung dibaca sepanjang
perjalanan. Semoga kita bisa ketemu lagi dek hehe
Kota salakan sudah mulai terlihat, setelah kapal merapat
pelabuhan sangat ramai sekali oleh bentor travel dan para penjemput, saya
takjub engan pelabuhanya karena sangat bening dan ikanya besar-besar, saya cek
hp unuk menghubungi teman saya ternyata signal hilang, setelah saya keluar
pelabuhan muncul signal m3 itu aja ilang ilangan, setelah ketemu 2 temen kuliah
saya dulu di yogyakarta perjalanan dilanjutkan ke pulau bakalan yaitu kampung
salah satu teman saya di pulau bakalan.
 |
Suasana Pelabuhan Salakan |
BAKALAN
Setelah menunggu kapal ang akan berangkat e pulau bakalan
sekitar pukul 16.00 kapal sudah siap berangkat, kondisi saya masih mabok laut
harus naik kapal lagi tapi ga terlalu jauh dan lama ,
 |
Temen Ane yang Menyambut di Salakan dan siap menuju Pulau Bakalan |
pulaunya sendiri sudah
terlihat dari pelabuhan -+ setengah jam perjalanan menggunakan kapal kecil,
ongkosnya 10rb, temen ane bawa motor buat kita jalan jalan di pulau bakalan dengan
ongkos 15rb.
Peralanan dengan kapal penumpang yang tidak terlalu besar
memakan waktu setangah jam, sampailah di dermaga pulau bakalan yang lagi lagi
sangat bening dengan pasir putih yang terhampar luas, di dermaga keemu dengan
anak-anak pulau yang sedang main layangan ane samperin aja karena masih bawa
buku ane bagi-bagiin aja ,eh pada seneng.
 |
Anak-anak pulau Bakalan |
Lanjut kerumah teman ane, mandi bersih bersih lalu kepantai
nyusuri laut sambil liat sunset
Pulau bakalan punya 3 desa masarakat pulau bakalan mayoritas
berkebun kelapa untuk dijadikan kopra, ternak sapi dan nelayan di pulau itu
hanya ada 1 mobil truk yang dipakai buat ngangkut kelapa atau kebutuhan lainya.
PANTAI TABEABUL
Pagi hari ke pantai tabeabul yang masih di pulau bakalan
jaraknya dari desa bakalan 15 menit lewat jalan setapak naik motor, karena ga
ada motor lain kita bonceng 3
Siangnya kita diundang makan disalah satu sodara temen ane
dengan menu khas pulau bakalan, ada kuah asam, poki poki dan ikan bakar, nikmat
luar biasaaaa.
KOTA SALAKAN
Sore hari kita kembai lagi ke pulau peling ke kota salakan
yang menjadi ibukota kabupaten banggai kepulauan, kota yang indah karena
langsung menghadap laut dan berdinding bukit, kota salakan belum terlalu lama
berdiri karena komplek perkantoranya yang masih bar karena dulu beribukota di
Banggai Laut hasil pemekaran,
 |
Komplek Perkantoran Banggai Kepulauan |
 |
Kota Salakan dari Atas |
Disini berdiri tugu trikora sebagai penanda dulu digunakan
sebagai berkumpulnya kapal perang sebelum melancarkan aksinya untuk pembebasan
irian barat yang dinamakan operasi trikora, karena kondisi perairan yang
diteluk terlindungi dari badai dan perbukitan yang dengan mudah bisa
mngontrol wilayah perairan.
Menginap satu malam di kota salakan sambil menikmati
keindahan kota.
 |
Tugu Trikora |
PANTAI MANDEL
Pagi hari lanjut kerumah temen ane satunya di desa lalong,
mampir bentar lanjut ke pantai mandel, karena ane budget pas pasan emang engaja
mampir mampir ke rumah temen buat nebeng makan minum, sekalian silaturahim hehe
 |
Pantai Mandel |
Sekitar jam 12.00 pulang kekota salakan buat ngejar perahu
ke kota luwuk jam 15.00, setelah beres packing ulang barang barang ke dermaga
beli tiket lalu naik kapal yang waktu itu FUNGKA permata dengan tarif 75.000
dapat snack sama teh hangat, perjalanan 3 jam dan lagi lagi ane mabok laut, di
kapal ada hiburan karaoke
Sampai dikota luwuk pukul 18.30 niatnya mau lanjutin
perjalanan naik travel ke kotapalu, tapi karena ane teler yaudah diputusin buat
nginep semalam lagi pulngnya besok pagi naik pesawat karena senin udah harus
masuk kerja, meskipun ngeluarin duit ekstra tapi dari pada ane mabok selama 16
jam kalau via darat mending bentar tapi aga mahal.
 |
Loket Pembelian Tiket Kapal Menuju Luwuk |
 |
Perjalanan Pulang di teluk Peling |
Kota Luwuk, Salakan dan Bakalan membuat ane jatuh cinta
banget sama sulawesi semenjak jatuh cinta pertama saya sama kota palu, tapi
setelah gempa dan tsunami palu ane mutusin buat resign dan kembali ke kampung
halaman di lampung, ingin rasanya buat explore kepulauan togean, lembah bada
poso dan banggai laut, semoga kota palu donggala dan sigi segera pulih
perekonomian dan wisatanya.
silahkan DM instagram untuk tanya biaya, akses dan akomodasi di Banggai dan banggai Kepulauan
follow ig saya ya @kurniatul.mudhofar