Selasa, 08 Maret 2022

Temu

 



Akhir tahun yang manis

ucapan yang tak lelah dilantunkan itu adalah doa

berkait erat dengan harapan yang tidak berhenti

pada akhirnya harap itu nyata

 

mengenalmu seperti tak terencanakan

doa dibalik jendela yang jadi pemantik

kita asing sebelum ini walau saling bersua

saat ini harapku dan harapmu sama

 

-Dhof


Sabtu, 09 Oktober 2021

WFH Challenge

Ikut-ikutan Urban Farming dimasa pandemi padhal hidup di Desa

lumayan buat lalapan, nanem di lahan 3x3 meter







Rabu, 04 Agustus 2021

Perpanjang SIM C Beda Daerah (Pengalaman)

 

Gedung SATPAS Polres Metro

Minggu lalu saya buat SIM C, karena masa berlaku yang sudah mau habis, karena saat ini saya berada di Kota Metro dan domisili saya Lampung Tengah maka saya memutuskan untuk membuat sim di metro, karena pertimbangan jarak yang dekat dan dapet info dari teman perpanjang antar daerah bisa.

Pagi pukul 08.00 udah mulai dibuka loket pendaftaran SIM, oh ya di Metro ini lokasi pembuatan SIM dan SKCK satu tempat ya, di SATPAS Metro, letaknya di jalan Raden Intan.

saya kesana pukul 09.30 sudah lumayan rame, di SATPAS untuk penerapan protokol kesehatan juga sudah lumayan baik, ada handsanitizer dibeberapa tempat, pembatas jarak , tapi agak kurang dibagian penulisan form, terlalu sempit jadi kalau rame pasti berdesakan.

saya masuk langsung ke loket pendaftaran SIM dengan menyerahkan KTP dan SIM asli, ketika diliat sama petugasnya ternyata karena KTP dan SIM saya domisili lampung tengah, dia bilang seharusnya saya memperpanjang SIM tersebut sesuai dengan domisili yaitu polres lampung tengah dengan alasan blangko hanya untuk kota metro sudah dijatah,  dan saya disuruh untuk ke polres lampung tengah , tapi karena sebelumnya temen saya yang dari lampung timur bisa buat di polres metro dan cari informasi di internet kalau pembuatan sim bisa dimana saja, (seharusnya petugasnya sudah tau ini ya haha)

Setelah itu saya malah di arahkan untuk memperpanjang lewat SIM Online, okelah saya buka sim online dari korlantas polri dan ternyata under contruction padahal emang sim online ini dah lama banget ga bisa diakses, kok petugasnya ga tau ya wkwkwkw. akhirnya setelah saya bilang SIM online ga bisa dan saya jelasin besok pula sim saya habis akhirnya petugasnya bilang ke saya, ini bisa diproses disini dan ada biaya psikotesnya, jumlahnya Rp250.000. oke saya bayar di kasir BRI.

Setelah menyerahkan fotokopi sim dan ktp saya diberi form pengajuan perpanjangan, setelah diisi saya serahkan petugas, tidak berapa lama kemudian saya dipanggil untuk foto dan perekaman sidik jari, tidak sampai 5 menit SIM saya jadi, 

Yang jadi pertanyaan, ada biaya psikotest kok ga da test psikotesnya ya, dan kalau dihitung2 biaya resmi perpanjangan Rp75.000 berarti Rp175.000 biaya psikotesnya, okelah mungkin segitu biayanya. Mengesampingkan itu, pelayanan cepat dan alurnya jelas,

Dulu sih pernah memperpanjang SIM C juga di polres lampung tengah, sbelum diterapkan tes psikologi, bayarnya sesuai dengan tarifnya Rp75.000 , yah namanya perkembangan jaman biaya juga naik, inflasi coy

Sabtu, 29 Mei 2021

Bekerja Tanpa KPI “Menyedihkan”


Bisa nulis lagi setelah beberapa bulan tidak sibuk apa-apa, musim pandemi begini banyak banget masalah yang muncul apalagi ini sudah masuk tahun ke 2, orang-orang sudah mulai bosen sama prokes dan kebijakan pemerintah yang kadang mbingungi, tapi ya sudahlah ya, kita manut aja sama pemerintah

musim pandemi kerjaan juga terpengaruh, mau ga mau harus menyesuaikan dengan situasi yang mewajibkan untuk dirumah saja dan mengurangi interaksi, mungkin intronya cukup yah haha

Kali ini saya akan menulis pentingnya KPI (Key Performance Indicators) diterapkan dalam perusahaan, sebenrnya ini curahan hati dan kegelisahan beberapa bulan ini tentang xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx (sensor)

Apa sih itu KPI ? Key Performance Indicator atau disebut juga Indikator Kinerja Utama adalah nilai terukur yang menunjukkan seberapa efektif organisasi mencapai tujuan bisnis utama. Indikator ini secara khusus membantu menentukan pencapaian strategis, keuangan, dan operasional perusahaan, selain itu KPI dapat memonitor sejauh mana organisasi telah sesuai  jalan  (On the Track) untuk menuju visi misi yang ingin dicapai dan memproyeksikan bagian mana yang harus diperbaiki.

KPI ini disematkan disetiap karyawan pada suatu organisasi, jadi seorang karyawan  memiliki 1 KPI atau lebih untuk mengukur kinerja karyawan tersebut sesuai jobdesk yang dimiliki (contoh : kedisiplinan, target, kualitas pelayanan dll)  hal ini untuk mendukung visi misi tempat divisi karyawan itu, juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja.

ada beberapa evaluasi yang dapat dilakukan dengan melihat KPI yang pertama

  • Performance, organisasi dapat membandingkan antara target dan realisasi apakah sudah tercapai atau masih jauh dari target yang telah ditentukan,
  • Potential, organisasi dapat meilhat karyawan mana yang memiliki potensi dan layak untuk dikembangkan dan dipromosikan. Selain itu organisasi juga memiliki gambaran SDM yang dimiliki sudah sesuai dengan kompetensinya dan sejalan dengan tujuan perusahaan.
  • Reward, organisasi dapat memberikan apresiasi dan motivasi bagi karyawan secara objektif melalui penilaian kinerja agar dapat berkontribusi lebih baik lagi ke depannya. Bentuknya bisa bermacam-macam, seperti bonus, insentif, kenaikan gaji dan lainnya.

Tidak diterapkanya KPI membuat karyawan kehilangan arah (termasuk saya), sebab kerja tanpa target tanpa ada yang dinilai secara objektif akan membuat karyawan menggampangkan tanggung jawab yang dimiliki, asal semua senang tidak ada yang komplain maka dianggap sudah menggugurkan kewajiban, padahal banyak sisi yang dapat ditingkatkan atau untuk memenuhi standar pekerjaan.

Iya masak sih karyawan telat selama satu tahun penuh tidak ada peringatan apapun , atau karyawan bekerja mood moodan sesuai dengan siapa dia kerja, mohon maaf itu bukan organisasi buyut anda.

Bagi saya, lebih nyaman kerja dengan memiliki KPI, karena bisa mengukur sejauh mana performance dalam bkerja menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja, dan lebih terpacu dalam megejar target.

Kenapa judul diatas “menyedihkan” dan apa hubunganya dengan KPI, dengan tidak ada ukuran yang jelas terhadap kinerja karyawan mungkin bisa menimbulkan perselisihan antar karyawan, karena menganggap dirinya sudah kerja paling oke, tapi melihat rekanya yang santai tapi malah mendapat reward lebih, karena penilaianhanya secara subjektif, asal semua senang semua beres!!!

Ini bisa berakibat buruk dalam ekosistem perusahaan, menimbulkan persaingan tidak sehat dan banyak drama tidak dibutuhkan oleh perusahaan.

Cukup sekian saja tulisan ini, masih dalam suasana bulan syawal, saya mengucapkan Mohon Maaf Lahir Bathin

  

*tulisan ini saya tulis dari sudut pandang karyawan biar tidak bias kemana mana

Kamis, 15 April 2021

Syawwal Menamparku – Renungan Setelah Ramadhan


Semalam, ketika mataku hampir terpejam, gelap diantara dua gelap. Lampu kamar yang rusak dan kelopak mata yang memberat. Tiba-tiba Syawwal datang menghampiriku, dia menyapa dengan suara serak memilukan. Karena mengantuk kujawab sapanya ala kadarnya.

Aku penasaran kenapa suaranya serak pilu, sementara manusia diluaran berbahagia. Apa dia hanya berpura-pura mempermainanku. Kupelototkan bola mata untuk mengusir rasa kantuk dan penasaran. Ternyata dugaanku salah, paras syawwal pucat pasi dengan beberapa tetes air mata yang menyisa di pipinya.

Kudekati dia, aku bertanya, ” Kamu kenapa wal, apa yang terjadi denganmu, kamu sakit?”

“Aku sedang berduka, sedih sekali?” Suara Syawwal serak

“Ah kamu mengada-ada syawwal, bagaimana bisa orang-orang bahagia dengan kedatanganmu, engkau malah bersedih?”

“Aku benci orang-orang itu, termasuk kamu Ihsan!!”

“Benci, ke aku juga?!”

“Iya aku benci, benci”!!” Syawwal berteriak kencang sekali.

Kantukku hilang seketika, kuperbaiki posisi dudukku, aku membatin, ” Kelihatannya serius sekali apa yang terjadi pada Syawwal.”

“Ok syawwal, sekarang biarkan aku mendengarkan masalahmu dengan kami. Maaf, denganku maksudnya.” Kataku

“Ihsan, jawab dengan jujur! Kenapa kamu bergembira dengan kedatanganku?”

“Kehadiranmu adalah hari raya, hari kemenangan setelah kami berjuang bersama kawanmu Ramadhan.”

“Bohongg, bohongg, aku bukan hari kemenangan untuk kalian. Aku adalah hari pelampiasan untuk dosa yang kalian tahan selama bersama ramadhan.”

“Syawwal, jangan ngelantur kamu. Buktikan omonganmu, kalau kamu ngawur, gak segan aku tendang bokongmu keluar dari kamar ini!”

“Selama bersama ramadhan alangkah baiknya kalian. Berbagai ketaatan kalian lakukan, berbagai dosa kalian jauhi. Setelah bersamaku kalian berubah, ketaatan kalian mengendor dan berbuat dosa menjadi semudah membalik telapak tangan!” Syawwal menumpahkan jeritan hatinya.

Aku diam menundukkan kepala.

“Ihsan, jangan diam belagak bodoh. Jawab!! Betulkan yang aku katakan?!Di mana tilawah, qiyamul lail, shadaqah, wirid, dan segala ketaatan saat engkau bersama ramadhan?

“Beda syawwal, kita berbeda keadaan? Aku coba membela diri.

“Apanya yang beda? Apakah Allah yang engkau bersama Ramadhan Maha Melihat, sedang Allah yang engkau bersamaku buta? Apakah Ia yang engkau bersama ramadhan Maha mendengar, dan Ia yang engkau bersamaku menjadi tuli?” Syawwal terus mencecarku.

Aku yang tersudut masih menyela, “Tapi syawwal, saat bersama ramadhan kami memang terkondisi dengan ketaatan kepada Allah.”

“Alaaah, masih saja ngeles. Asal engkau tahu jika ketaatanmu amburadul saat bersamaku tidak seperti di bulan ramadhan. Engkau sebenarnya gagal dalam jalinan bersama ramadhan, atau engkau tidak paham dengan ayat la’allakum tattaqun-agar kalian bertaqwa?”

“Apa maksudmu syawwal, jangan terus menyudutkanku!”

“Kamu betulan bodoh apa cuma pura-pura? Kebersamaan dengan ramadhan ditujukan ‘agar’ kalian bertaqwa. Yaitu ketika ramadhan telah berlalu kamu menjadi hamba yang bertaqwa saat bersamaku. Menjadi manusia yang berbakti kepada Allah. Lalu sekarang bercerminlah! Apakah engkau pantas meraih gelaran manusia bertaqwa setelah bersama ramadhan, tidak khan?!”

Aku semakin menundukkan muka. Lidahku terkunci, aku sadar benar apa yang dikatakan Syawwal.

“Ihsan angkat mukamu!” Syawwal membentak

Aku dongakkan kepala, ” Plakk..plakk! Syawwal menamparku dua kali.

“Itu sebagai peringatan untukmu!” Sambungnya lagi.

Aku berusaha meraih tangannya untuk meminta maaf, namun ia malah berbalik badan dan melompat keluar menerobos jendela.

“Syawwal..syawwal…maafkan aku..maafkan aku..aku akan berubah!! Aku terus berteriak hingga suaraku habis dan jatuh terduduk kelelahan.

Apakah Syawwal datang dan menampar kalian sebagaimana yang terjadi padaku?

=======

Kediri, Syawwal 1436

Abu Zubair Ihsanul Faruqi 


Minggu, 17 Januari 2021

Solo Traveling : Pulau Pisang Lampung


 

Ditulisan ini saya mau berbagi tentang perjalanan 5 hari 4 malam di Pesisir Barat Provinsi Lampung, kali ini saya melakukan perjalanan sendirian dan bener-bener buta mengenai pesisir barat dan tidak ada kenalan dikota tersebut hanya ada adik dari temen sekolah waktu jaman sekolah dulu yang nantinya jadi tempat singgah dan tanya-tanya, sebenrnya perjalanan ini dalam rangka melupakan seseorang haha, persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari mulai searching di internet mengenai transportasi, penginapan dan destinasi wisata. Setelah buat itinerary yang gak mateng-mateng amat saya putuskan berangkat tanggal 28 Oktober 2020, karena bertepatan dengan cuti Bersama tanggal 28 Oktober – 1 November 2020 jadi lumayan lah buat liburan agak jauhan dikit.


 

Tanggal 28 Oktober 2020

Start dari Lampung Tengah pukul 07.00 naik motor, saya pilih rute metro-gedong tataan-pringsewu-kota agung-sedayu-bengkunat-krui pilih rute ini karena pertimbangan kemanan hehe, kalau lewat jalur utara (kotabumi-liwa) banyak temen tidak menyarankan kalau jalan sendiri, sampai di Tanggamus sekitar pukul 10.00 lanjut lewat wonosobo lalu sedayu nah disinilah perjalanan bisa dibilang agak ekstrim karena harus melewati tanjakan yang cukup curam dan melewati Kawasan taman nasional bukit barisan selatan di tanjakan sedayu banyak longsoran yang sedang dibersihkan sama alat berat dan terlihat disekitar jalan bekas banjir bandang, oh ya kalau musim hujan hati-hati lewat sini karena sering longsor, melewati Kawasan Taman Nasional jalan lumayan mulus berliku dan naik turun, hati- hati kalau berjalan di Kawasan karena banyak beruk (monyet) yang nongkrong di jalan raya, mereka ga mau minggir udah kaya preman lokal, biasanya mereka bergerombol nunggu pejalan ngasih makanan. Pukul 12.30 sampai di Kecamatan Ngambur istirahat sambil makan lontong sayur khas pesibar

Lontong Sayur Pesibar 10rb Enak Banget

Nelpon adiknya temen yang tinggal disekitar situ buat numpang nginep semalam, soalnya mau ngejar kapal ke pulau pisang udah gabisa kapal terakhir jam 14.00 sedangkan rumah temen masih sekitar 1,5 jam lagi, oh ya adiknya temenku ini ternyata petani cabai dan rempai ada 2 Ha lebih garapanya, singgah ke kebunya dulu karena masih ada kerjaan sambal santai digubuk.


Tanggal 29 Oktober 2020

Berangkat dari kecamatan ngambur pukul 05.30 karena informasi yang saya dapat kapal ke pulau pisang paling pagi pukul 08.00 karena belum nyiapin logistik dan biar ga ketinggalan kapal juga, sampai di dermaga tembaka pukul 07.00 ternyata tidak ada kapal yang bias bersandar karena ombak besar dan disana juga sudah ada beberapa wisatawan yang akan nyebrang ke pulau pisang dan beberapa TNI yang akan tugas di pulau yang ga bias menyebrang, akhirnya disaranin buat ke dermaga kuala stabas yang ada di kota krui, karena disana pasti ada yang berangkat setiap hari, FYI untuk menuju pulau pisang bisa di capai melalui pelabuhan tembaka dengan jarak tempuh 15 menit pake kapal atau dermaga kuala stabas di kota krui dengan waktu tempuh 1 jam. Akhirnya langsung meluncur ke krui untuk mengejar kapal yang berngkat ke pulau , jarak antara pelabuhan kuala stabas dan tembaka sekitar 16km

Gerbang Masuk Dermaga Kuala Stabas

sampai di dermaga kuala stabas motor dititipin di penitipan yang ga jauh dari pelabuhan, setelah cari-cari ternyata tidak ada kapal khusus yang ngangkut wisatawan/orang, yang ada kapal angkutan barang yang disisipin penumpang, ada 1 alternatif lain yaitu charter pulang pergi satu kapal 600-700rb tergantung nego sama pemilik kapal dengan kapasitas sekitar 20 orang, hari itu lumayan banyak yang mau nyebrang ke pulau, karena momen libur cuti Bersama mungkin.

Aktivitas Bongkar Muat Dermaga Kuala Stabas

pukul 10.30 berangkat dari pelabuhan saat itu ombak lumayan besar sepanjang perjalanan lumayan bikin was-was perahu yang saya naiki isinya sembako ditambah 16 orang wkkwk gokil perahunya lumayan kecil dengan 2 sayap dikanan kiri. sekitar satu jam sampai didepan pulau pisang yang sudah tampak disambut banyak orang, ternyata kondisi ombak besar ga mudah buat menyandarkan kapal di pulau, ada trik khusus perahu kami menunggu kira kira 5 menit didepan pulau buat cari momen yang pas , jadi ngikutin ombak yang menghempas jadi kapal ikut diatas ombak buat meluncur ke pulau dan sebelum mendarat semua penumpang sudah di briefing begitu kapal mendarat, segera lari ke daratan, sontak saja ketika kapal dah mulai mendarat semua berlarian ditambah suara nakhoda yang lari sambil bawa anak kecil teriak “lari lari” bikin kocar kacir satu perahu. begitu mendarat kapal langsung diikat dan ditarik sama orang-orang yang sudah menunggu soalnya ombak takut ngehempas kapal

Pulau Pisang

Sampai di pulau pisang semua wisatawan diarahkan ke kantor kelurahan untuk di data serta membayar retribusi sebesar 5.000 dan di cek suhu tubuh karena saat ini masa pandemi jadi pengamanan cukup berbeda Ketika memasuki pulau pisang, di kanto rkelurahan ini informasi cukup lengkap, mulaio dari homestay, penyewaan kendaraan bermotor, informasi wisata, jika kita sudah booking homestay langsung diantar ke lokasinya, cukup ramah dan membantu. karena sebelumnya saya sudah booking di Adam Homestay saya langsung diantarkan sama anak kecil ke lokasi yang tidak terlalu jauh dari kantor kelurahan, oh iya di pulau pisang desa dinamakan pekon, ada 4 pekon yang tergabiung dalam kecamatan pulau pisang.

Homestay Adam

sampai di homestay langsung disuruh makan siang karena dah pukul 13.00, karena homestay jadi makananya ikut pemilik rumah, yang begini yang saya cari karena lebih tau citarasa lokal masakan rumahan, isitirahat bentar minjem motor pemilik rumah keliling pulau pisang, pertama ke Pantai Batuguri yang ada di sisi belakang pulau pisang, biasanya pantai ini jadi spot untuk melihat sunset, karena sore itu mendung dan hujan lumayan deres jadi gadapet sunrise, ombak juga lumayan besar sampai air masuk ke penahan ombak di sisi-sisi pulau


Pantai Batu Guri

lalu keliling pulau pisang, rasanya seperti Kembali ke jaman colonial, karena bentuk rumah yang berarsitektur jaman belanda, dengan ciri jendela besar tembok tebal dan pelataran yang luas, tapi kebanyak rumah disini kosang karena banyak penduduk yang merantau ke daratan pulau sumatera, bersekolah atau kuliah karena di sisni sekolahan hanya sampai tingkat smp, oh ya disini ada bangunan SD yang arsitekturnya jaman belanda, terbuat dari papan, ini salah satu spot yang menarik dan wajib dikunjungi, puas foto-foto lanjut ke dermaga pulau pisang, lokasi ini yang pantainya paling bagus, karena pasir putih menghampar luas, bisa buat main bola, mayoritas penduduk pulau ini nelayan dan petani cengkeh, banyak pohon cengkeh di bagian belakang pulau ini dan kelapa, selain itu ikan blue marlin atau kalau Bahasa lokal ikan tuhuk jadi salah satu andalan hasil laut masyarakat harganya lumayan mahal.

 Tanggal 30 Oktober 2020

 pagi pukul 05.00 sudah bangun lalu subuhan di masjid skitar homestay, lalu pulang udah dimasakin nasi goreng sama ibu homestay , karena keamrin dah dipeseni oang yang punya jukung (perahu) jam 6 harus standby di pantai karena kemungkinan pagi dah berngkat ke krui, abois sarapan lalu dianter ke pantai sama orang homestay naik motor, ternyata suda pada siap , rata rata mereka mau belanja atau ada kepentingan di kota krui, pagi itu ombak cukup tenang, dan berharap ada lumba-lumba menyapa. oh ya naik perahu kali ini dikasih plastik untyuk selimut biar ga kecipratan air, kayanya ini dah standar pelayanan kapal disini biar kalau mau kekota tetap rapi dan  ga basah

Perahu Persiapan Ke Pulau Pisang

 sampai labuhan jukung langsung ambil motor dan telp homestay dan ternyata cekin jam 11 siang, sambail nunggu siang akhirnya keliling-keliling kota krui dulu sambil nikmatin pantai

Tunggu dipostingan selanjutnya, Berkeliling Kota Krui





Minggu, 12 April 2020

Pendakian Gunung Tanggamus (ndengkul)


Gunung Tanggamus





14.00 Start dari Metro
Jumat sore kami berngkat dari Kota Metro menuju basecamp Gn Tanggamus di Gisting Kab Tanggamus, perjalanan dari metro ditempuh kurang lebih 3 Jam, rute yang kami ambil trimurjo, natar, negeri sakti, gedong tataan, gading rejo, pringsewu, talang padang lalu gisting.
Kami berhenti di gedong tataan untuk sholat sambil istirahat karena sudah masuk ashar dan melepas lelah, perjalanan kami lanjutkan, jalanan sudah bagus dan yang kami lalui merupakan jalan penghubung antar kabupaten di Lampung



17.30 Pasar Gisting
Sampai di pasar tanggamus kami langsung mampir ke minimarket untuk membeli logistik dan nasi bungkus untuk makan malam, sebaiknya mengisi perbekalan disini karena setelah ini tidak ada lagi minimarket atau warung nasi



18.00 Basecamp
Sampai di basecamp Pokdarwis  ternyata sepi Cuma ada motor saya saja, karena ini malam sabtu jadi tidak terlalu ramai, setelah membayar parkir 10k dan menitipkan helm kamistirahat sambil makan malam di basecamp, Sebenarnya ada 1 lagi basecamp di gn tanggamus yaitu Sonokeling yang jaraknya lebih jauh tapi jalur pendakian awal menuju camping ground lebih landai,
Karena terahir kali mendaki 2016 saya agk lupa menuju basecamp, mas penjaga basecamp buat peta untuk mengarahkan kami, takut nyasar bro



19.00 Start Pendakian
Mulai pendakian masih landai sampai batas desa, keluar desa sudah mulai menanjakan masuk keperkebunan warga, sudah ada petunjuk jalan menuju camping ground. Karena sudah lama sekali ga mendaki dan kondisi malam udara segar kurang napas mulai ngos-ngosan. Sampai di mata air sudah dekat dengan camping ground , kebetulan ini musim kemarau jadi air sangat sedikit , sebaiknya bawa air dari bawah kalau musim kemarau.



20.00 Camping Ground
Sampai camping ground sudah banyak tenda, anak mapala dari salah satu kampus di Lampung, bongkar perlengkapan mendirikan tenda dan masak buat makan malam.



Hari Ke 2
07.30 Start  Menuju Puncak
Pukul 05.00 bangun sholat subuh, nunggu sunrise sambil bikin kopi, karena cuaca ga mendukung sunrise ga bagus jadi cuman dapat suasana pagi, awan juga ga ada.
Kita start bareng sama 2 anak UIN Lampung,  mulai pendakian awal menuju pintu rimba lewat perkebunan tanjakan mulai lumayan.
Masuk pintu rimba mulai vegetasi  dan masih landai sampai  pos 2, jalur yang dilewati masih jalur tanah sepanjang perjlanan ada tanda tali rafia diikat di dahan dahan atau batang pohon, mulai dari pos 3 ini pos yang paling panjang sudah mulai nanjak terus gada bonus, setapak berubah jadi akar akar pohon yang bertingkat  bikin dengkul makin nyut-nyutan, bebrapa kali istirahat karena ini trek yang menurut saya paling panjang dan berat disini juga ada jalur yang harus manjat pakai tali melewati batu besar.
Sampai pos 5 udah mulai masuk hutan lumut, disini seperti masuk dunia lain karena kabut tebal dan batang pohon diselimuti lumut, banyak batang pohon yang jadi jalan  harus hati-hati karena licin, beberapa saat kemudian sampailah dipuncak tanggamus, puncak tanggamus hanya lapangan bebrapa meter yang dikelilingi pepohonan yang ditandai tugu dan tiang bendera, biasanya tertutup kabut.







12.00 Sampai Puncak
Istirahat sebentar, masak dan buat kopi tidur sebentar tiba-tiba cuaca berubah, mulai terdengar petir dan hujan , segera kami kemasi perlengkapan dan mulai turun.




13.30 Turun Pulang
Perjalanan turun hujan-hujanan jalanan semakin licin , sampai bebertapa kali kepleset , harus bawa sendal/sepatu yang memiliki sol bagian bawah kuat dan elastis, perjalanan pulang terasa cepat karena badan seger karena hujan dan lari larian kejar kejaran sama hujan, beberapa kali papasan sama orang yang ingin kepuncak, sampai ke camping ground beres beres tenda lalu lanjut ke basecamp



16.30 Sampai Base Camp
Sampai basecamp ternyata pendaki sudah banyak karena ini hari sabtu , ada sekitar 50 orang  normalnya memang begitu kalau weekend, beres beres mandi dan makan  lalau pulang



Tips ke Gunung Tanggamus
Pakai Sepatu sama kaos kaki panjang karena banyak pacet, musim kemarau paling cocok karena jika hujan trek akan licin terutama di hutan lumut dan pacet akan semakin banyak. Bawa air yang banyak karena kalau musim kemarau sumber air diatas kering

Biaya berdua
Bensin PP naik motor : 100K sisa
Sewa alat camping (Kompor, Gas, Nesting) : 75k (kena charge karena pulang telat)
Logistik : 150k
Parkir +mandi di Basecamp = 20K

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons